Monday, March 8, 2010

Mendikbud Ingin Mengubah Referensi Mengajar Guru

Jasa Service ads.id
Mendikbud Muhadjir Effendy ingin mengubah teladan mengajar guru. Menurut Mendikbud, sudah puluhan tahun siswa dan guru berada dalam teladan pembelajaran yang salah. Karena itu, teladan itu akan diubah pelan-pelan meski nantinya banyak yang protes. Guru akan lebih banyak di luar kelas, Guru diminta lebih kreatif biar siswanya berkreasi. Guru juga harus mencermati benar-benar kemajuan siswa.

"Saya akui, banyak yang membenci dengan setiap kebijakan yang saya ambil. Bahkan banyak yang mencelanya tapi saya ambil positifnya. Sikap mereka itu lantaran pola pendidikan yang salah, makanya sebagai Mendikbud saya ikut bertanggung jawab," ungkap Mendikbud Muhadjir di hadapan siswa dan guru ketika penyerahan penghargaan serta hadiah karya lomba video pendek tema 'Sekolahku Masa Depanku' di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2016. Sebagaimana dirilis dalam jppn.

Pola pembelajaran yang lebih banyak dihabiskan di luar kelas, lanjutnya, untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Guru diminta mendampingi siswa ketika di luar kelas, menawarkan formula menarik biar siswa makin terexplore kreativitasnya.

"Pola pembelajaran ke depan, saya maunya lebih banyak aktivitas ketimbang duduk di terang mendengar ceramah guru. Itu sebabnya yang jadi ukuran yakni tatap muka di kelas. Namun, dengan berguru di sekolah delapan jam, otomatis tatap muka di kelas harus lebih sedikit," bebernya.

Dengan mendapat teladan berguru yang pas dan menarik, Muhadjir yakin, siswa akan lebih bahagia di sekolah. Waktu delapan jam pun dirasa kurang.
"Ini kerjaan para guru bagaimana menciptakan suasana sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa. Sekolah harus jadi rumah kedua siswa," tegasnya

Mendikbud mengingatkan biar para guru tidak hanya menawarkan pekerjaan rumah (PR) untuk siswanya. "Guru-guru‎ harus sadar, pemerintah sudah mengeluarkan dana begitu besar untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Timbal balik dari itu yakni guru harus mengajarkan siswa lebih baik lagi. Jangan hanya cuap-cuap habis itu kasih PR," tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di hadapan siswa dan guru ketika penyerahan penghargaan serta hadiah karya lomba video pendek tema 'Sekolahku Masa Depanku' di Jakarta, Jumat (28/10).

Dengan standar kemapanan tinggi, lanjut‎ mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, guru harus dapat cepat menyesuaikan diri. Tidak ada istilahnya, guru terdiam di sekolah dan tidak mengerjakan apa-apa selain menawarkan kiprah kepada siswa.


"Guru tidak ada pilihan lain selain bekerja baik lantaran sudah menikmati kemapanan. Jangan hanya‎ tiba menawarkan ceramah dan menawarkan tugas," ujarnya. (sumber: jppn)